Senin, 31 Januari 2011

Tuhan ajarilah aku berdoa

Matius 26: 36-46

Semua orang boleh mengakui pola doanya kepada Allah sebagai pengalaman yg spektakuler bagi lahirnya jawaban doa, sebaliknya ada orang yg doa-doanya terasa terpental dari langit atau sebagian lagi menjadikan doa sebagai agenda kegiatan kekristenan saja supaya dianggap pantas. Terlepas dari apa yg dapat dilakukan manusia dalam doanya, murid-muridNya dengan jujur memohon supaya Tuhan Yesus mengajarinya berdoa: "Tuhan ajarilah kami berdoa"

bagaimana pola doa yg diajarkan Tuhan kita?

1. Berdoa dengan jujur menyerahkan kehendak kita

Saya pernah mendengar perkataan begini: "Syarat supaya doa kita dikabulkan oleh Allah adalah jujur dan tulus!" Apa betul demikian?
Kejujuran dalam doa kita, tidak dapat memaksa Allah untuk mengabulkan yang kita mohon. Allah tetaplah Allah. Dia mempunyai rencana dan kebijaksanaan yang sempurna. Oleh karenanya tidak semua doa yang tulus dikabulkan. Jangan kaget. Memang begitu. Setidaknya Yesus Kristus sendiri mengalami. Renungkan yang didoakan Yesus di taman Getsemani
Mat 26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Apakah doa ini kurang jujur? Sangat jujur. Sebagai manusia yang sudah tahu nasib yang akan menimpa diriNya, Yesus sangat berharap dibebaskan dari penderitaan. Sangat jujur. Dengan sangat jelas Dia mengesampingkan kehendakNya sendiri dan menjunjung tinggi apa yang dikehendaki Allah BapaNya.
Lalu, apa yang dialami Yesus? Boleh dikatakan, doa permohonanNya tidak dikabulkan. Jadi dapatkah kita berharap melebihi Yesus dan bisa memaksa Allah Bapamu dengan kejujuran.
Hal pertama yang penting dalam doa adalah jujur. Katakan kepada Allah dengan jujur: saya menginginkan ini, saya tidak dapat melakukan ini. Inilah yang Yesus lakukan. Mat 26:36:" Kristus membuka hatinya terhadap penderitaan yang akan dijalaninya.
Penderitaan yang Yesus pikul di taman Getsemani berat karena keterpisahanNya dari Allah Bapa. Seolah-olah Tuhan Yesus berkata:" "Aku tidak bisa melakukan ini." Itulah yang Yesus katakan. Matius 26:36
disinilah Dia membuka hatinya. Hal yang sangat menyakitkan dalam pergumulan Kristus di Taman Getsemani adalah keterpisahan dari Allah Bapa. Hal itu lebih berat dari ejekan, ditertawakan, dikutuk oleh manusia bahkan lebih daripada di ludahi oleh manusia. Itu lebih daripada duri, daripada cambuk. Ayat 38;
Kita mungkin bertanya-tanya: apa yang telah terjadi? Tuhan Yesus yang bisa menangani berbagai masalah, lalu mengapa pada saat-saat seperti ini demikian sedih dan ketakutan? Di dalam kemanusiaanNya, Dia memang mengalami kesedihan dan ketakutan ini.
Dia berdoa dalam ayat 39, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku,
Seolah-olah  Dia berkata, "Aku tidak bisa melakukan ini." Yesus memang menghendaki untuk pergi ke salib.Salib itu sudah semakin dekat dan Dia harus naik ke salib itu. Tapi kenapa pada waktu pergumulan di taman Getsemani dia berkata: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku,
Kristus jujur dengan diriNya dan kepada Allah Bapa. Kalau memang ada cara lain, kalau memungkinkan, Dia tidak perlu naik ke salib. Walaupun memang pada awalnya, Dia sudah berkomitmen untuk naik ke atas kayu salib. Hal ini sama dengan seseorng yang akan di operasi. Orang tersebut sudah Ok, untuk dioperasi. Jadwal operasi sudah disepakati. Sdr datang ke rumah sakit, menjalani masa -masa persiapan. Tapi pada waktu berada di ruang operasi yang dingin, penuh dengan peralatan dan dokter yang menutup mulut didampingi suster. Sdr kemudian menjadi lemas dan berkata: saya tidak sanggup menjalani operasi ini. Jikalau sekiranya mungkin, kiranya operasi ini tidak perlu dilakukan. Nah, itu keinginan sdr karena besarnya kegentaran yang sedang alami. Tuhan Yesus juga menghadapi kegentaran yang besar itu. Dia sudah berkomitmen, tetapi ada sebuah kegentaran yang besar menghadapi kayu salib sehingga dia berdoa dengan jujur dan berkata:" "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, Ia berdoa dengan doa jujur: aku sulit melakukan ini.
Apakah doa Tuhan Yesus ini menyatakan bahwa Dia ingin menghindarkan diri dari misi-Nya mati di atas kayu salib? Atau apakah doa itu menunjukkan bahwa Dia ragu-ragu untuk melanjutkan pekerjaan-Nya, sehingga ada kesan Dia ingin menyerah di tengah jalan? Sekali-sekali tidak. Tapi justru dengan berkata-kata seperti di atas, kita mendengar suatu doa yang jujur: Apakah kematian di atas kayu salib merupakan satu-satunya cara menyelamatkan manusia berdosa? Doa Tuhan Yesus menjadi contoh dari seorang yang jujur dan terbuka terhadap Allah. William Barclay berkata: “Bukanlah suatu hal yang salah bila kita mengungkapkan perasaan kita yang sesungguhnya terhadap Allah.” (It is never wrong to express our true feelings to God). Hanya mereka yang jujur terhadap Allah, baru dapat jujur terhadap diri sendiri dan sesamanya. Hanya mereka yang terbuka terhadap Allah, baru dapat terbuka terhadap diri sendiri dan sesamanya.
Aplkasi
Apakah kita pernah merasakan pergumulan seperti itu ? Apakah kita pernah berpikir, Tuhan, saya tidak bisa melakukan ini. Saya tidak bisa menjadi melakukan pelayanan ini. Saya tidak bisa menghadapi lagi orang yang menyebalkan ini. Atau saya tidak bisa menghadapi masalah ini. Saya tidak bisa menanggung kesulitan ekonomi ini. Dll. Hal apa yang paling sulit yang kita tidak bisa tanggung? Pekerjaan, keluarga, hubungan dnegan orang lain, gereja dan pelayanan? Jangan putus asa. Anda perlu melakukan apa yang Tuhan lakukan dan yakni berdolah dengan jujur. Bukan suatu hal yang salah mengungkapkan perasaan kita yang sesungguhnya dihadapan Allah.  Tuhan tahu apa yang ada di hati Anda juga. Tidak ada rahasia besar di dalam hati sdr. Langkah pertama dalam sebuah doa adalah berdoalah dengan jujur. Ungkapkan segala isi hatimu kepada Tuhan. Dan ingatlah bahwa ini bukan jaminan bahwa doamu akan dijawab, walaupun sudah diungkapakan dengan jujur, karena yang jauh lebih penting dalam sebuah dia adalah jadilah kehendakMu

2. Jadilah kehendakMu.

Setelah Tuhan Yesus berdoa selama 1 jam mengungkapkan dengan jujur apa yang ada di hatinya, dimana isi doanya adalah kalau memungkinkan cawan ini lalu. Selama 1 jam itu Tuhan Yesus sudah bergumul dalam doa yang jujur. Kemudian dia  sejenak pergi ke murid-muridNya. Dan setelah Dia melihat bahwa murid-muridnya tidur, Dia kembali lagi berdoa. Doanya yang kedua, ini bukan lagi doa yang jujur, tetapi sebuah doa penyerahan. Doa yang menyatakan bersedia menaati kehendak Tuhan. Doa Tuhan Yesus yang kedua berbunyi seperti ini dalam Mat 26:42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
Penekanannya adalah bukan pada biarlah cawan ini lalu. Tetapi pada kata: Jadilah kehendakMu. Kalimat jadilah kehendakMu adalah kalimat kemenangan. Kehendakmu yang jadi, bukan kehendakku. Inilah inti dari ketaatan yang benar dan disnilah sebuah kemenangan rohani mulai diperoleh. Disinilah sukacita akan kita alami, jika bisa menerima kehendak Tuhan
Mengatakan jadilah kehendakMu memang mudah, tetapi sulit untuk dilakukan dan diterima. kalau kehendak Tuhan benar-benar terjadi dalam hidup kita.
Mengatakan kata: jadilah kehendakMu, sangat mudah, kalau kehendak Tuhan sesuai dengan keinginan kita. kita bisa dengan sukacita mengatakan: jadilah kehendakMu Tuhan. Kalau saya tahu bahwa saya akan mendapatkan apa yang saya inginkan, maka doa:jadilah kehendakmu, tidak akan menjadi masalah buat saya.
Tetapi kalau kehendak Tuhan dan kehendak saya berbeda dan saya mesti menyesuaikan kehendak saya dengan kehendak Tuhan, maka disinilah masalahnya. Sdr pasti tidak akan terburu buru mengatakan :" jadilah kehendakMu".
Kenyataannya memang kehendak kita tidak selalu sama dengan kehendak Tuhan. Kita ingin anak perempuan, Tuhan beri anak laki-laki. Kita ingin untung gede, Tuhan beri untung kecil., Kita hanya berharap untung kecil, Tuhan beri untung gede.
Seringkali kita alami, bahwa kita ingin Tuhan bertindak cepat menolong kita, eh…Tuhan malahan, kelihatannya lama sekali memberikan pertolongan. Pada saat kita bertindak lambat, Tuhan yang bertindak cepat. Ketika saya berdoa untuk kesembuhan orang yang kita kasihi, justru orang itu meninggal. Atau ketika kita berdoa agar orang yang kita kasihi meninggal saja lebih cepat karena kasihan menderita,…..Tuhan malah mengijinkan orang itu hidup lama dalam penderitaan. Ketika saya meminta jawaban doa, Dia tidak menjawab. Bisakah sdr mengatakan: amin, jadilah kehendakMu pada saat kejadian-kejadian tersebut? Ini adalah doa yang paling sulit didoakan, karena kita ingin kehendak kita yang jadi.
Namun kalau sdr ingin mengalami suakcita dan menerima yang terbaik dari Tuhan, doa sdr harus mengaminkan kehendak Tuhan.. Tuhan lah yang paling tahu apa yanbg terbaik yang kita butuhkan. Baik itu sdr setuju atau tidak setuju, Dia yang paling tahu apa yang terbaik untukmu. Dan karena Tuhan paling tahu apa yang terbaik untuk kiita, maka kita harus belajar untuk mengatakan doa seperti Tuhan Yesus: jadilah kehendakMu. Kita harus belajar untuk taat sepenuhnya kepada Allah.
Ketaatan kita kepada kehendak Tuhan adalah awal dari sebuah kemenangan rohani. Kita akan dipakai dengan lebih heran oleh Tuhan pada saat kita menaati kehendak Tuhan. Dalam sejarah gereja, terdapat banyak contoh mereka yang mengalami sukacita yang besar dan dipakai dengan heran oleh Tuhan karena ketaatan mereka kepada kehendak Tuhan
Wilbur Chapman adalah seorang penginjil 100 tahun yang lalu. Suatu kali ia berada di Inggris, dan ia mengunjungi William Booth, pendiri Bala Keselamatan. William Booth sangat terkenal karena kehidupan rohaninya yang luar biasa dan kuasanya dalam pelayanan. Wilbur Chapman berkata kepadanya, "Aku ingin mengetahui apa rahasia kehidupan rohani Anda. Dan dia menulis ini:
"Mr Booth ragu-ragu untuk sedetik. Dan kemudian dia menteskan air mata. Kemudian dia berkata ini:" Aku mengatakan kepadamu rahasia. Tuhan telah memiliki semua yang ada pada diri saya Saya sudah memutuskan bahwa Allah dapat memiliki semua yang ada pada William Booth. Dan jika ada kuasa Alah dalam Bala Keselamatan hari ini, itu karena Allah telah memiliki seluruh hati saya, seluruh kehendak saya.
Kalau kita selalu mengamini dan mengatakan jadilah kehendakMua, maka disinilah awal dari sebuah kemenangan rohani. Kita akan melihat pekerjaan Tuhan akan semakin berkembang dan nama Tuhan dimuliakan. Tuhan dimuliakan ketika Tuhan Yesus mengatakan: jadilah kehendakMu, saya akan meminum cawan ini.

3.Tetaplah konsisten di dalam doa "Jadilah kehendakMu"
Tuhan Yesus tetap konsisten dalam pernyataan doanya. Dia sampai tiga kali mengucapkan doa yang sama, jadilah kehendakMu. Dia tetap konsisten. Doa jadilah kehendakMu, harus konsisten didoakan. Biasanya hari ini kita mengatakan: jadilah kehendakMu. Tetapi kemudian esok ada perubahan : kita minta lagi supaya kehendak kita yang jadi. Itu berarti doa: jadilah kehendakMu masih berada dalam tahap di otak kita. doa itu belum masuk ke hati kita. Doa itu belum merubah diri kita. Doa sudah merubah diri kita kalau kita berdoa dengan konsisten: jadilah kehendakMu. Kita seringkali berpikir bahwa doa yang penuh kuasa itu adalah doa yang mengubah keadaan kita. Memang, itu adalah doa yang penuh kuasa. Tetapi doa itu akan lebih penuh kuasa, kalau bisa mengubah diri kita dari jadilah kehendakku menjadi jadilah kehendakMu. Jawaban yang paling besar dari sebuah doa adalah ketika Allah mengubah diri kiita menjadi sesuai dengan kehendakNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar