Jumat, 04 Februari 2011

9. Saran dan Tips

Saran Dan Tips

Pemanasan Sebelum Berlatih Sangat Penting
Anda tidak ingin membuat kesalahan dalam berlatih bukan?, latihan dengan waktu yang berlebihan bisa berakibat fatal bagi tubuh kita, apalagi tanpa pemanasan. Sangat disayangkan bila kita baru berumur sekitar 30 s/d 40 tahun sudah terkena Sindrom (semacam strok). Untuk jelasnya, silahkan baca sendiri pengalaman bapak Todd Ehle disini : Purpose (Klik untuk membuka).
Seorang olahragawan, sebelum berlatih, terlebih dahulu pasti melakukan pemanasan.
___________________________________________________
@ Pelemasan
Sebelum dan sesudah berlatih, sempatkan diri untuk melakukan pelemasan otot (bisa seperti senam), untuk melepaskan ketegangan.
@ Istirahat
meskipun kita merasa kuat dan mampu, batasi waktu latihan dan tetap konsisten dengan durasi tersebut.
Saat merasa lelah (pegal) sebaiknya simpan rasa penasaran kita untuk keesokan harinya. Jangan tunggu sampai bagian tubuh benar-benar sakit baru berhenti. Jika ini menjadi kebiasaan, itu adalah kebiasaan buruk. Anda hanya akan melukai diri sendiri pada masa yang akan datang.
Contoh yang terjadi saat kita lelah adalah : tanpa sadar tubuh akan membungkuk. Jika latihan terus dilanjutkan, anda akan memelihara kebiasaan “bungkuk” ini.
@ Rileksasi
Buatlah latihan rileksasi sebagai rutinitas, untuk membiasakan diri tetap rileks, karena hal ini akan terus terbawa saat tampil di depan publik.
@ Menulis
Susahnya, karena banyak yang harus kita ingat, mulai dari posisi tangan, lengan, kepala, dan lainnya, jika memang anda tidak mudah / tidak mau untuk mengingatnya, ada 2 cara mengatasinya :
[1] – Tuliskan poin-poin penting dengan huruf yang besar (pada kertas minimal ukuran A4) agar mudah dibaca, dan tempelkan pada tempat yang dapat terlihat dengan jelas pada saat anda berlatih (tidak perlu malu pada teman yang berkunjung).
Apa yang telah dituliskan, lakukan selama beberapa waktu sampai anda yakin bahwa anda dapat mengingatnya, dan sudah melewatinya. Kemudian, gantilah tulisan dengan poin-poin lainnya, tetapi jangan membuang tulisan yang lama, karena suatu saat akan dibutuhkan.
[2] – Anda memang membutuhkan guru, untuk selalu mengingatkan.
@ Tetaplah Bernafas :D
Menyadari bahwa kita sedang bernafas, sebab, kita sering menahan nafas (tanpa sadar) karena terlalu serius atau tegang, dan ketika sadar, segera kita akan menarik nafas yang panjang lalu menghembuskannya dengan kuat.
@ Step by Step, (satu demi satu)
Latihan bukan sekedar mengulangi hal yang sama, tetapi kita harus sadar dan rasakan apa yang sedang kita “latih”. Apakah tangan kanan?, pergelangan?, tangan kiri?, jari?, atau kepala dan dagu?, dan apa saja yang menjadi pusat pemikiran anda saat itu.
Pisahkan poin berlatih. Fokuskan satu hal terlebih dahulu, misalnya : jika tangan kanan yang menjadi masalah anda, jangan pikirkan bagian lainnya ; atau, jika bahu / dagu anda mengganggu pikiran anda, fokuskan dulu ke situ.
@ Tangga Nada sepanjang hayat
Jangan tercengang…, ini termasuk salah satu teknik pemanasan, dan termasuk “kunci” dalam bermain alat musik apapun, terutama pada instrumen gesek seperti biola, atau alat musik lain yang tidak menggunakan pembatas nada. Ingin menjadi pemain biola yang baik? Tangga Nada adalah teknik dasar yang harus terus dilatih selama anda masih ingin tetap tampil prima.
@ Tidak Boleh Malu
Buang jauh-jauh rasa malu, minder dan perasaan sejenisnya. Hal ini hanya akan menghambat anda untuk maju. Kebiasaan seorang pemula saat belajar biola adalah :
karena takut didengar tetangga karena mainnya masih “fales”, akhirnya ktia memainkkannya dengan sangat-sangat lembut (hanya dia yang bisa mendengar).
Coba bandingkan . . . mana yang lebih dahsyat menurut anda, barmain salah/fales didengar oleh tetangga sendiri tanpa melihat anda sedang berlatih, ataukah salah/fales saat anda sudah tampil di tempat umum, dimana banyak orang sedang melihat anda? :D
@ Melatih ketepatan nada (intonasi) pada biola
jika anda tidak memiliki tuner digital, maka tips untuk melatih intonasi adalah bernyanyi (do-re-mi-fa-so-la-si-do) sambil memainkan tangga nada. Lain kata : nyanyikan dengan pelan – do-re-mi-fa-so-la-si-do – bersamaan saat jari menekan senar (berlatih tangga nada).
Ini mungkin hanya sugesti bagi anda, tapi bagi saya nada–nada (do-re-mi-fa-so-la-si-do) yang sedang / biasa kita nyanyikan, akan memerintahkan jari kita agar menekan senar pada tempatnya (membunyikan nada dengan benar). Kata lainnya adalah : suara adalah penuntun jari, jadi, tuntunlah jari anda dengan suara anda.
@ Sering-seringlah menonton video atau pertunjukan permainan biola.
Ketika menyaksikan sebuah pertunjukan live, atau sebuah rekaman video, jangan hanya sekedar mendengar bunyinya, atau melihat aksi panggungnya, dan lain sebagainya. Tetapi, (jika anda berniat belajar) :
  1. Perhatikan dengan seksama bagaimana gerak tangannya?, baik itu tangan kanan maupun tangan kirinya : bagaimana posisi siku, lengan atas, pergelangan, dan mungkin jarinya, dan lain sebagainya.
  2. Bagaimana postur tubuhnya ketika berdiri ataupun duduk?
  3. Apakah yang menjadi pertanyaan anda, atau masalah yang sedang anda hadapi saat berlatih biola?, lihat dengan teliti saat menyaksikan seseorang bermain biola, kemudian analisahlah apa yang menjadi kendala anda.
  4. Dan bandingkan ketika anda sedang berlatih didepan cermin, apa bedanya?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar