Minggu, 06 Maret 2011

Mengubah hal biasa menjadi luar biasa

Kekristenan bukanlah pertunjukan sulap yg memamerkan kecepatan untuk mengubah apa saja sesuai dengan selera penonton. Sebaliknya kekristenan juga bukan perjalanan hidup membosankan tanpa menikmati keindahan dan kekaguman anugerah Tuhan. Satu hal: Tuhan mau menjawab semua persoalan manusia masa kini ataupun masa yg akan datang dengan cara-caraNya sendiri yang tidak terbatas.




Bagi manusia yg serba terbatas, banyak perkara yg  sulit bahkan tidak mungkin dikerjakan, namun perspektif TUHAN memandang segala sesuatu yg tidak mungkin merupakan kesempatan yg terbuka bagi pekerjaanNya.
Allah kita yg tidak terbatas sanggup mengubah hal-hal yang biasa menjadi luarbiasa JIKA TUHAN MAU!!
Sekarang ini, dapatkah kita mengkondisikan KEMAUAN TUHAN untuk berbelas kasihan mengubah kehidupan kita yg biasa-biasa saja menjadi luar biasa sesuai rencanaNya?
Matius 14 : 15 - 19


1. DIBUTUHKAN KEBERANIAN UNTUK MEMPERCAYAI TUHAN

Matius  14:15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." 14:16Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."


Kehadiran sejumlah besar orang yg sangat antusias mencari Tuhan Yesus dari pagi hingga menjelang malam membawa persoalan baru dalam pelayanan: Bagi para murid ini adalah persoalan serius, karena dipuncak populariltas Yesus, mereka harus tetap membangun citra pelayanan yg bertanggungjawab. Tetapi bagaimana caranya untuk memenuhi konsumsi untuk  kurang lebih 10 ribu orang.

a. Solusi manusia: Menerapkan konsep CUCI TANGAN

Murid-murid ingin segera membuang tanggung jawab dengan menyuruh
orang banyak itu pergi mencari makan sendiri sendiri. Tetapi Tuhan Yesus 
tidak mengijinkan hal itu.  Tuhan sering meletakkan kita dalam situasi 
dimana tugas pelayanan dalam kapasitas yg besar , kurang sebanding 
dengan sumber daya yg tersedia. Mengapa Tuhan ijinkan? 
Supaya kita tetap bersandar kepada Dia! 


Para murid harusnya menjawab persoalan mereka tetapi malah menciptakan persoalan baru. "Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa". Ini bentuk solusi mudah yg tidak relevan dengan kebutuhan umat. memangnya sudah ada angringan pada saat itu? Sejujurnya harus kita akui bahwa besarnya tantangan dalam pelayanan bukanlah alasan bagi kita untuk boleh meninggalkan tanggung jawab atau bahkan menyerah meletakkan panggilan pelayanan! Keterbatasn dan ketakberdayaan kita dalam mengerjakan tugas pelayanan justru merupakan instrumen vital yg dapat konsisten meletakkan kita pada genggaman tanganNya.

b. Solusinya Tuhan: Perhatian yg penuh belas kasihan

Tuhan Yesus ikut bertanggungjawab sampai pada urusan perut kita!
Tuhan  menegaskan bahwa : "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." Ini adalah bentuk perhatian Tuhan secara langsung pada kebutuhan jasmani manusia. - masalah makanan (kebutuhan primer). kata HARUS menunjukkan kemutlakan tindakan tanpa pilihan!! Tuhan tidak dalam posisi mengambil pilihan perlu atau tidak perlu menolong mereka yg lapar, justru Tuhan menyatakan ketegasannNya bahwa Dia ikut intervensi urusan jasmani kita !
tetapi Tuhan..........murid-murid bertanya: problema yg kita hadapi adalah BAGAIMANA CARANYA? jika satu orang membutuhkan Rp.5.000, anggarannya adalah 50 juta sekali makan...wah..... siapa bendaharanya? entahlah...
Gereja dan para pelayan Kristus diajari Tuhan tidak boleh hanya dalam posisi menerima persembahan jemaat saja dan hanya dalam kapasitas sebagai pemberi makanan rohani atau motivator dalam gereja. Sedangkankan faktanya persolaan-persoalan yg bersifat jasmaniah, ekonomi, sosial terus menerus bersentuhan dengan umat perlu dicarikan solusi yg tepat. Gereja tidak boleh mengelak dari tanggungjawab ini!
Jika masih bingung menjawabnya: ikuti saja
Cara yg paling tepat mnyelesaikan berbagai persoalan dengan segala keterbatan kita adalah: Mengkondisikan iman kita untuk berani mempercayai TUHAN an KRISTUS.
2. DIBUTUHKAN KEMAUAN UNTUK MELAKUKAN FIRMAN TUHAN

Matius 14:17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti   dan dua ikan." 14:18 Yesus berkata:"Bawalah ke mari kepada-Ku
Apa artinya hanya 5 roti dan 2 ekor ikan (bekal minimun seorang anak kecil untuk makan siang) dibanding dengan 10 ribu orang yg lapar? WAH.....terlalu kecil, tidak sebanding, hanya lelucon saja???? memang benar dengan kalkulasi matematika sangat jauh dari mungkin tetapi bagaimana cara Tuhan Yesus. Tuhan berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku"
Tuhan Yesus bersedia menerima dan menyentuhNya berapa saja yg kita berikan kepadaNya, betapapun remehnya, sederhana, tak bernilai......Tuhan tidak meminta yg tidak ada pada kita. Beranilah mempercayai FirmanNya walau itu berkontraksi dengan kalkulasi logika kita!

Yg sering luput dari perhatian kita adalah betapa spesial cara Tuhan mengubahkan 5 roti & 2 ekor ikan itu:

Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti   itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. 
  • Ada orang yg berani memberi kepada Tuhan
  • Tuhan Yesus mengucapkan berkat
  • Tuhan Yesus memecah-mecahkan roti
  • Orang banyak duduk teratur mengikuti perintah Tuhan
  • Para murid membagi-bagkan kepada orang banyak
Ide yg ingin disampaikan Tuhan adalah: hendaklah setiap orang mengambil perannya masing-masing dalam melakukan firman Tuhan dengan tepat.
Karena Tuhan Yesus juga tidak berkata "bim salabin" jadilah mujizat. Tuhanpun sebagai manusia yg sejati harus bekerja extra keras memecah-mecahkan roti untuk sejumlah orang yg hadir, satu demi satu belas kasihNya dicurahkan, pribadi demi pribadi Tuhan perhatikan. Karena bagian Tuhan adalah menyentuh semua keterbatasan kita dengan tanganNya sendiri, supaya yg kita yg biasa ini menjadi sesuatu yg luar biasa.

Perkara yg kecil, hina, diabaikan, tidak masuk hitungan, diremehkan  dianggap BIASA-biasa saja , jika Tuhan yg dipercaya mengerjakannya pasti dapat diubahkan menjadi LUAR BIASA !
bagaimana cara mengubah 5 roti & 2 ekor ikan menjadii cukup bahkan sisa 12 bakul bagi mereka?
Allah tidak menunut peran yg lebih banyak dari yg Tuhan minta: apa yg ada.. apa yg kita bisa, apa yg mampu kita kerjakan, apa yg dapat kita beri, itu sudah cukup bagiNya! Tak usah kita meragukan kemahakuasanNya. Tuhan juga tidak perlu disubsidi dengan energi kita. 
Untuk menyelesaikan persoalan sebesar gunung, Tuhan tidak meminta kita menyiapkan tenaga lebih besar dari gunung, namun hanya iman sebesar biji sesawi saja. Persoalan besar manusia adalah kesempatan besar bagi Tuhan. Kesempitan kita adalah kesempatan bagi Allah.
Jadi bawalah hidup kita yg biasa saja, apa adanya dengan segala kelemahan dan persoalannya pada Tuhan, sebagai respon mengikuti perintah Tuhan dengan taat.
Hasilnya menjadi pasti 5 roti & 2 ekor ikan milik seorang anak kecil diubahkan untuk memenuhi konsumsi 10 ribu orang.. woooo.... ruaaar biasa.

3. DIBUTUHKAN KEMAUAN DIATUR TUHAN

Matius 14:19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itududuk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan   itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti   itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. 
Tuhan Yesus tidak meminta lebih banyak dari 5 roti & 2 ekor ikan, apa yg ada sudah cukup bagi Tuhan untuk mengubahkanNya menjadi luar biasa. Bagian yg kita kerjakan adalah ikut saja apa yg diperintahkan Tuhan, saat disuruh duduk dirumput...ya ikuti saja, tidak perlu banyak bertanya : orang lapar koq disuruh duduk tertib? Apa relevansinya duduk dengan makan kenyang!
Mungkin saja "duduk dirumput" adalah bentuk tata kelola massa supaya teratur, dapat mengikuti arahan secara benar sehingga mengefektifkan kerja sesuai rencana., tidak menimbulkan kegaduhan (kata para wakil rakyat kita)
Orang banyak harus duduk dirumput sedang murid-murid memainkan peran sebagai pelaksana lapangan. Apapun polanya bukanlah prinsip rohani yg dapat digeneralisasi.
Kata kuncinya adalah KEMAUAN DIATUR OLEH TUHAN, KEMAUAN MELAKUKAN FIRMAN TUHAN, KEMAUAN UNTUK PERCAYA PADA TUHAN bukan membicarakan persoalan-persoalan persyaratan turunnya mujizat Tuhan harus dengan cara jongkok, duduk atau berdiri jika yg paling secara phisik diartikan yg paling menyentuh tanah yg benar berarti TIARAP lah yg paling benar?
Apa yg menjadi beban persoalan kita saat ini ?
Kesulitan keuangan yg komplek dengan hutang yg menumpuk , penyakit kronis yg menghabiskan investasi, keluarga yg sulit diurus: anak, suami, istri yg sulit dikendalikan,. tidak punya pekerjaan yg mapan, bangkrut dalam usaha dll bahkan sampai Anda berkesimpulan terlalu berat, terlampau besar untuk aku hadapi, rasanya mau menyerah saja, seolah-olah tidak ada lagi sumber yg mampu menyelesaikannya.....
Berhentilah memusatkan perhatian pada diri sendiri dan apa yg ada disekitarnya! Fokuskan iman & harapan pada Kemauan & Kemampuan Allah yg sanggup mengubah hidup Anda.
Tuhan Yesus sanggup mengubah keadaan pelayanan yg biasa menjadi luar biasa!!!
  • jika kita berani mempercayai pribadiNya
  • jika kita mau melakukan  FirmanNya dengan taat
  • jika kita mau diatur dalam segala hal olehNya
Percayalah, tidak ada perkara kecil yg diabaikanNya
tidak ada masalah besar yg tak dapat dipecahkanNya
tidak ada pintu tertutup yg tak dapat dibukaNya
Sekarang ini saatnya menikmati keperkasaan Allah kita yg selalu sanggup mengubah hal biasa menjadi luar bisa.
by Haris Subagiyo: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar