Kamis, 30 Desember 2010

Menakar sukses Anda

dari Penjara menuju Istana
Refleksi akhir tahun 2009
by Haris Subagiyo

Penting bagi kita untuk mengevaluasi secara obyektif tentang semua capaian selama ini,
namun takaran kesuksesan yg kita pakai sering meggunakan standar sekuler ; dimana kuantitas materi menjadi tolok ukur kesuksesan !
belajar dari Yusuf

Yusuf di penjara

Kesuksesan Yusuf bukanlah saat ia lepas dari penjara menuju tahta istana Mesir.
Kesuksesan bukanlah terlepasnya kita dari tekanan sosial ,ekonomi atau tuntutan moral.
Kesuksesan bukan juga tersedianya fasilitas yg memudahkan atau menempatkan kita pada zona nyaman.

Sudah menjadi apa dirimu sekarang adalah tuntutan dari potret kesuksesan dunia ini, dimana kekayaan, jabatan, kenikmatan menjadi ukuran semu.
Tuhan Yesus memuji mereka yg menjalankan hidup sesuai dengan talentanya ; dengan predikat sebagai orang yang baik & setia. dan secara progresif Tuhan akan menambah kepercayaan yg lebih besar lagi. Sebaliknya menganggap orang yg tidak menjalankan talenta sebagi hamba yg tidak berguna.
Sekali lagi Tuhan Yesus menyatakan bahwa yg terbesar dalam kerajaan sorga adalah mereka yg melayani bukan yg dilayani.
"berguna" dan "melayani" adalah kata kunci kesuksesan
amarah Potifar kepada Yusuf

Kribo jadi sasaran

Juru Roti & Minuman raja

interpretasi mimpi Yusuf

Jadi kesuksesan adalah mengukur peran hidup yg sekalipun berbeda kapasitasnya, kita bertanggungjawab atas peran kita masing-masing.
Kesuksesan tidak harus menghasilkan uang atau kenyamanan hidup; sebagaimana seorang ibu rumahtangga dapat berperan yg maksimal untuk keluarganya, seorang pelajar dapat mengefektifkan waktu untuk fokus pada disiplin ilmunya.

Kesuksesan adalah seni  mengeksploitasi semua peran yg Allah taruh dalam hidup kita supaya berdaya guna untuk kepentingan yg lebih luas dan abadi.

Yusuf menyatakan bahwa ada rencana yg jauh lebih besar dari sekedar persoalan pribadi dan temporer
Yusuf di istana Mesir



Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu 1  z  di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong (Kejadian 45 : 7)

Jelasnya kesuksesan tidak tidak di ukur di akhir tahun saja namun day by day, kita semua dapat hidup sukses dengan peranan kita masing-masing.
Bro... ingatlah Tuhan tidak pernah meminta apa yg tidak ada dalam hidup kita. Tuhan juga tidak pernah menuntut apa yg tidak kita bisa.
Apa yg ada padamu... apa yg kita bisa, lakukanlah sekarang juga dengan optimal sehingga Tuhan dipermuliakan dan orang lain beroleh kebaikan.
Jadi
Takaran kesuksesan adalah seberapa besar kita hidup lebih bermanfaat bagi kepentingan banyak orang ?
kita bisa memulainya dari rumah sendiri.
Jadilah seorang bapak...ibu rumah tangga...pelajar....pegawai....pimpinan ....pelayan Tuhan atau apa saja status kita, hiduplah berguna, hiduplah yg efektif.
God bless you.................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar