Jumat, 04 Februari 2011

VOKAL & KONSONAN ( Bag. 2 )

B. KONSONAN

Konsonan lebih kita kenal dengan istilah huruf “mati”, yaitu seluruh huruf selain dari huruf vocal yang telah dibahas sebelumnya. Terdiri dari 21 huruf dan ditambah konsonan ganda, seperti: NG, KH, yang kalau digunakan “harus dibaca seperti satu huruf”.

Yang menjadi perhatian adalah:

MENGUCAPKAN HURUF KONSONAN PADA SAAT BICARA ATAU MEMBACA TIDAK SAMA PERSIS SEPERTI BERNYANYI. KARENA MEMBACA KALIMAT MUSIK, SELURUH HURUF KONSONAN MEMPUNYAI CIRI DAN KARAKTER MASING-MASING, YANG DIRASAKAN PADA SAAT MENGUCAPKANNYA MELALUI ALAT-ALAT ARTIKULASI.

Contohnya:
M kalau dibaca menjadi eM
K kalau dibaca manjadi Ka
S kalau dibaca menjadi eS dst.

Sedangkan dalam bahasa musik/vocal, yang lebih ditonjolkan adalah pergerakan atau aktivitas yang terjadi pada alat-alat bunyi didalam rongga mulut, ketika hurluf konsonan itu diucapkan.

Inilah informasi dari keseluruhan huruf konsonan, yang antara satu dengan lainnya. Memiliki karakter yang berbeda, meskipun perbedaan itu sangat kecil sekali, dan hampir tidak terasa pada pendengaran.

Tugas kita adalah menonjolkan karakter dari setiap konsonan dengan jelas, pada saat membaca kalimat lagu.

M : Bibir lemas dan santai, saling menyentuh dengan ringan, mulut sedikit
didorong kedepan, tapi tidak ada tekanan.

N : Lidah menyentuh pangkal gigi atas dengan ringan, bibir atas dan sisi rongga bibir atas dan sisi rongga hidung sedikit diangkat, rongga mulut agak dibesarkan.

R : Ujung lidah digetarkan hingga menyentik pangkal gigi atas dan sedikit gigi bawah.

NG : Ujung lidah ditempatkan dibelakang dan diatas gigi atas bagian depan, pojok (bagian belakang dari lidah) diangkat dan bergerak sejauh mungkin. lakukan NG seperti mengucapkan (singing- sangsung).

Catan : Konsonan MN, & NG, disebut juga dengan bunyi nasal dan juga
bunyi / huruf yang bernyanyi.


L : Lidah melengkung tepat dibagian belakang gigi atas, tidak melebar dan
mengendur tetapi tangkas dan menipis lembut agar udara dapat melintas dari sisi-sisinya.

V : Gigi atas menyentuh sedikit bibir bawah dan bibir atas sedikit dinaikkan.

F : Gigi atas lebih ditekankan pada bibir bawah.

J : Gigi saling berdekatan, bibir agak direntangkan, lidah rileks dan ujungnya hampir menyentuh gusi gigi atas.

Z : Sama seperti membunyikan [S] namun sedikit lebih berat.

Y : Dimulai dengan formasi [I] dan bongkokkan lidah, seolah hanya memberi sedikit ruang pada mulut bagian atas.

C : Bagian sisi lidah ditempatkan tegas menyentuh bagian samping gigi atas, ujung lidah menyentuh pusat gusi atas.

H : Langit-langit bagian yang lunak sejenak memperkuat hembusan nafas ke sasaran yang dituju.

SY : Ujung lidah bekerja terbalik tetapi cenderung naik kemulut, gigi atas menutup tanpa menyentuh gigi bawah, dan bibir bawah bergerak ke atas.


KONSONAN LEDAK.

Disebut konsonan ledak, karena pada saat membunyikannya seakan akan
diiringi oleh ledakan kecil.

P,B : Ujung bibir diledakkan melalui tekanan udara yang dibentuk, [B] dicapai dengan getaran ringan dari pita suara.

T : Ujung lidah ditempatkan (bukan diletakkan) menyentuh gusi tepat diatas gigi. Begitu lidah memetik dan lepas dari posisi, ledakan kecil dari udara dihembuskan.

D : Ujung lidah secara ringan menyantuh gusi atas, jentikannya diawali oleh
desakan udara, lidah melepas diri dari tekanan.

K : Posisi punggung lidah bagian belakang menempel pada langit-langit bagian belakang, mendapat desakan udara dan melepaskan diri.

G : Posisi lidah sama dengan membunyikan [K] tetapi desakan udara
mengeluarkan bunyi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar