The Story of Felix Governor of Judea
Kotbah Minggu: 28 November 2010
Ini merupakan pernyataan Paulus tentang pelayanannya dihadapan Marcus Antonius Felix, gubernur willayah Yudea yang memerintah tahun 52-58 AD (Kisah Raul 24:16)
Siapakah sebenarnya Felix?
1. Felix hanya memiliki pengetahuan intelektual tentang Yesus
Dalam Kisah Rasul 24 : 22 dijelaskan bahwa gubernur Felix ini adalah seorang yang "tahu benar benar" jalan Tuhan. Artinya sebelum berjumpa dengan Paulus ia sudah mendapat banyak kontak dengan orang Kristen yang banyak memberi pengertian tentang Injil kepadanya. Namun semuanya itu hanyalah "head knoledge" atau pengetahuan intlektual belaka.
Beberapa contoh tentang head knoledge ini:
- Iblis punya head knoledge tentang keesaan Alah (Yakobus 2:19)
- Tokoh-tokoh agama di sekitar Natal punya head knoledge tentang kelahiran sang Messias (Matius 2:4-6)
- Para ahli agama di zaman Yesus punya head knoledge tentang Messias, tetapi mereka itulah yang selalu memusuhi Yesus dan akhirnya berteriak-teriak Salibkanlah Dia (Matius 27:20)
Banyak orang dewasa ini mempunyai pengetahuan intelektual tentang hal-hal rohani yang berkain dengan iman Alkitabiah; mereka bahkan lulus tes dalam kelas agama Kristen dan ikut aktif pelbagai pelayanan gereja. Namun kalu hanya sampai pada persetujuan intelektual belaka, keadannya sama saja dengan gubernur Felix. Head knoledge harus dilanjutkan dengan heart knoledge yang membawa pengampunan dosa dan keselamatan kekal (Bandingkan Felix ini dengan sida-sida Ethiopia dam Kisah Rasul 8)
2. FELIX MENARUH HARAPANNYA PADA HAL YANG FANA
Sejarah menceritakan bahawa Felix bersama Pallas saudaranya, dilahirkan sebagai budak.
Mereka kemudian dibebaskan oleh seorang wanita yang berpengaruh di Roma yang menjadikan dua orang ini sebagai teman dari anaknya yang bernama Claudius. Ketika kemudian Claudius menjadi Kaisar Roma, dua temannya ini naik pangkat, Marcus Antonius Felix diberi jabatan sebagai gubernur Yudea. Luar biasa sekali, bukan? Sejarah menyatakan gubernur Felix adalah seorang yang kejam dan sangat suka uang suap. Felix memerintahkan hukuman kayu salib bagi ribuan orang, namun sebelumnya harta benda orang-orang itu disita dan masuk kocek pribadinya. Begitu besar cintanya pada uang sampai-sampai dari seorang rasul Paulus (orang yg tidak cukup uang) ia berharap dapat uang sogok (Kisah Rasul 24:26). Kata Yunani yang dipakai dalam ayat ini adalah- elpizon, artinya terus-menerus berharap (bukan hanya satu kali saja).
Lain sekali dengan rasul Pauls.
Dalam Kisah Rasul 26:8, dihadapan Felix dan para pemuka agama Yahudi, ia menegaskan harapannya yaitu - Berharap kepada Allah yang akan membangkitkan orang mati.
Dengan kata lain kita melihat dua macam pengharapan:
Paulus menaruh harap pada hal yang kekal
Felix menaruh harap pada hal yang fana.
Hari ini kita dihadapkan pada dua pilihan harapan:
Harapan model Felix atau harapan rasul Paulus. Pilihan yang tepat akan menghasilkan hidup yang kekal, tetapi pilihan yang salah bernuara pada kebinasaan kekal.
3. FELIX GONCANG DAN TAKUT NAMUN TIDAK SELAMAT
Ketika mendapat kesempatan untuk memberitakan kebenaran Injil di hadapan Felix, rasul Paulus sama sekali tidak mau kompromi dengan membuat beritanya jadi "enggak didengar" supaya jangan menyinggung hati seorang pejabat tinggi Romawi. Kotbah rasul Paulus sebagaimana dicatat dalam Kisah Rasul 24:25 terdiri dari tiga pokok:
Tentang kebenaran, penguasaan diri dan penghakiman yang akan datang.
Mendengar hal ini. Felix menjadi takut (ayat.25); kata Yunani yang dipakai- emphobos genomenos, artinya tergoncang hatinya dan gemetar ketakutan. Mengapa Felix sampai begitu goncang dan ketakutan mendengar kotbah tiga point dari rasul Paulus?
- Sebab Felix tahu ia tidak hidup dalam kebenaran. Hidupnya penuh dengan pelbagai tipu daya, keserakahan dan penyimpangan
- Sebab Felix tahu ia tidak mempunyai penguasaan diri, falsafah hidupnya adalah- Apa yang suka engkau lakukan, lakukanlah saja, tidak usah mempertimbangkan apakah ada sorga atau neraka.
- Sebab Felix tahu bahwa akan ada sebuah pengadilan yang tidak bias ia hindari, di dunia, kedudukan Felix sebagai gunbernur membuat ia bisa menghindari pelbagai pengadilan, tetapi jauh dihati sanubarinya Felix tahu akan ada satu pengadilan yang tidak biasa ia hindari
Setelah tergoncang dan gemetar ketakutan, what next? dalam kasus sipir bui di Filipi, kisahnya berakhir dengan happy (Kisah Rasul 16) Dalam kasus gubernur Felix, ending-nya sama sekali tidak happy, ia menunda putusan untuk bertobat dan akhirnya tidak selamat
Hanya goncang dan takut saja tidaklah cukup, harus diikuti dengan sebuah tindakan nyata untuk bertobat dan menerima Kristus sebagai Juru Selamat pribadi.
4. FELIX BERPIKIR MASIH ADA LAIN KESEMPATAN UNTUK MENERIMA KRISTUS
Dengan dasar pemikiran ini ia berkata: Lain kali apabila ada kesempatan baik aku akan menyuruh memanggil engkau (Kisah Rasul 24:25). Felix sama sekali tidak menyadari bahwa:
- Manusia sama sekali tidak tahu apa yang akan terjadi pada hari esok (Yakobus 4:13-14)
- Manusia tidak boleh bermegah akan hari esok (Amsal 27:1)
Felix menahan Paulusdalam penjara selama dua tahun dan berharap dapat uang dari hamaba TUHAN ini, Namun setelah dua tahun bukannya uang yang Felix dapatkan, ia malah dicopot dari jabatannya dan diganti oleh Perkius Festus (Kisah Rasul 24:27). Akhir hidupnya sungguh amat tragis - Felix mati bunuh diri dengan cara menenggelamkan tubuhnya kedalam sebuah danau.
Firman Tuhan menyatakan - Today/ hari ini adalah hari keselamatan (II Korintus 6:2); jangan menunda nunda, sekarang inilah hari untuk mengambil keputusan yang tepat untuk membuka hati, bertobat dan menerima Kristus dengan sepenuh hati. Menunda adalah salah satu alat iblis yang efektif yang menyebabkan orang kehilangan kesempatan untuk bertobat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar