Eksposisi MAZMUR
90 : 1-17
by. Haris Subagiyo
Kemana arah hidup manusia dan keadaannya ditentukan oleh manusia itu
sendiri. Bagaimana Masa depan dan keberadaan anak cucu kita, dipengaruhi dari
hidup kita sekarang ini. Sebagaimana manusia pertama sudah menentukan keadaan
diri sehingga berdampak pada keturunannya sampai hari ini, demikianlah kita. Semua
orang tidak dapat menyalahkan nasib atau keadaan sebagai takdir yg tidak dapat
ditolak. Semua orang diberi anugerah untuk mengelola keadaan dan waktu hidupnya
untuk mendapatkan manfaat sebesar besarnya bagi dirinya bahkan sampai
keturunannya atau waktu yg tersedia akan dibuang percuma, semuanya berada pada
pilihan pribadi kita.
Perubahan
tahun 2013 menuju 2014 tidak akan berarti apa-apa atau akan berlalu tanpa makna
jika kita tidak menganggap bahwa satu detik itu sesungguhnya sangat berharga karena
nerpengaruh sampai di keabadian.
Apa
pentingnya kita belajar tentang JAM KEHIDUPAN
Mazmur
90 ditulis oleh Musa,
Bagi
orang Yahudi: Musa adalah guru, pemimpin social, politik dan militer.
Mazmur
ini ditulis pada akhir hidup Musa yg setelah melewati semua lintasan peristiwa
selama hampir 120 tahun.
Jadi mazmur ini adalah ungkapan dari orang yg orang yg sudah matang
karakternya, dimurnikan imannya,dan total
mendedikasikan seluruh hidupnya memenuhi panggilan Tuhansekaligus orang yg
memiliki relasi yg akrab dengan
Tuhan.
Tulisan
ini dilatar belakangi oleh peristiwa api kemarahan Tuhan terhadap bangsa Israel
yg hanya memikirkan diri sendiri, TIDAK TAHU DIRI, secara terang-terangan TIDAK
MAU PERCAYA TUHAN, keras kepala, tidak dapat diatur bahkan berani menghina
Tuhan. Sehingga Tuhan dengan kegemasanNya memukul sekeras-kerasnya mereka yg
memberontak dengan kematian sia-sia dipadang belantara. Mazmur 90 : 3-11
Kemarahan
Tuhan diluar dugaan, memukul sekeras-kerasnya, tanpa kompromi, HABIS sudah
harapan masa depan mereka.
Tidak
ada satupun dari mereka yg memberontak memasuki tanah Kanaan, termasuk Musa. Sedikitnya
enam ratus ribu laki-laki harus mati muda, secara sia-sia dipadang belantara.
Sehingga mazmur ini menggambarkan satu kata TRAGIS.
Dikala
tangan Tuhan menekan bangsa Israel, Musa mengambil inisiatif berdoa supaya
Tuhan kembali berbelas kasihan. Didalam doa ini sekaligus mengajak bangsa
Yahudi menata kembali kehidupan secara
bijaksana dengan melihat sejarah tragis orang tua mereka yg mati sia-sia. Ayat.12-17
Mazmur 90:12. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami
sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. (mengenal rencana Allah)
Musa berharap
pada Tuhan supaya orang Israel dapat belajar dari sejarah perjalanan dipadang
gurun supaya kepahitan TIDAK TERULANG LAGI. Fakta sejarah membuktikan akibat pemberontakan,
membuat mereka telah gagal
total masuk tanah perjanjian, bahkan MATI
DALAM PENYERTAAN TUHAN
Bagi
kita sekarang ini, Musa mengajak kita menengok KEBELAKANG, belajar dari sejarah masa lalu
untuk membuat pijakan yg BIJAKSANA pada masa kini.
Apa artinya
menghitung hari-hari ?
Waktu dalam
bahasa Yunani :
1. KAIROS: momentum kesempatan, peluang,
tidak terjadi secara berulangkali
2. KRONOS: kronologi, urutan peristiwa, tahapan
3. HORA : jam, durasi, RENTANG waktu, panjangnya
kesempatan.
1.
Ajarilah kami
memanfaatkan peluang bersama Tuhan (KAIROS)
Apakah yg harus kita
kerjakan untuk kehidupan yg mulia dan bernilai abadi
Perjalanan bersama Tuhan sesungguhnya
adalah kesempatan emas untuk membangun relasi, menyatakan pengabdian pelayanan
dan membangun atmosfir penyembahan yg benar kepada Allah. Karena itu
adalah tujuan membebaskan Isael dari perbudakan Mesir , tetapi apa faktanya yg
dilakukan bangsa Israel?
Kairos: kesempatan yg mungkin saja terjadi
sekali, tidak terulang lagi
Sifat
dari kehadiran Allah atau Roh Allah DALAM PL adalah COME & GO,
sifat
kehadiran Allah dalam PB adalah DWELL IN (Tinggal tetap)
kehadiran
Allah merupakan kesempatan emas, yg tidak terus menerus terjadi.
Ulangan 14:11.
TUHAN berfirman kepada
Musa: "Berapa lama lagi bangsa ini
menista Aku, dan berapa lama lagi mereka
tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka!
Bangsa Israel
secara phisik adalah bangsa pilihan Allah. Dalam penderitaan selama 430 th ( +- 6 generasi) Allah turut
merasakan, mendengar doanya dan sekarang membebaskannya dari p[erbudakan Mesir.
Dalam perjalanan
menuju Kanaan dibawah tiang awan dan tiang api, tidak perlu bawa alat masak, lauk pauk , jas hujan,
payung, karena
Allah sudah menyediakan roti MANA dan daging BURUNG PUYUH. Ini adalah bukti kehadiran Allah secara
langsung memimpin mereka.
Melihat mujizat setiap hari mulai dari Mesir sampai
Kanaan, kehidupan yg sangat, sangat amat luar biasa TETAPI realita KONTRIBUSINYA
dengan Tuhan BERBANDING TERBALIK. Tidak ada kesaksian, tidak ada penyembahan,
tidak ada pujian, tidak ada pengabdian
yg benar dari umat Isael selama dipadang belantara. Bahkan sepanjang 40 tahun
berisi catatan PEMBERONTAKAN kepada Tuhan.
Dipimpin Tuhan
disepanjang perjalanan, tidak kedinginan diwaktu malam dan tidak kepanasan
disiang hari.Diberi makanan cukup setiap hari dari sorga.
Tetapi Banyaknya tanda mujizat dan pimpinan Tuhan secara
langsung tidak membuat mereka kenal lebih
dekat dengan Allah, makin memahami isi hati Tuhan, mengerti rencana Tuhan,
sehingga LEBIH BERGAIRAH melayani Tuhan, dan Menjadi SAKSI HIDUP
pekerjaan Allah yg dapat diceritakan pada bangsa lain.
Sebagai
hasilnya, Israel hanya membanggakan diri sebagai bangsa pilihan yg TIDAK
BERKARYA, bersikap eksklusif,
merasa diri benar, egois , super bandel, PEMBERONTAK, LIAR, TIDAK DAPAT DIATUR, TIDAK PERCAYA
PADA TUHAN. Bahkan sampai sekarang ini bangsa Yahudi masih akar
persoalan central dunia ini. Akibat yg paling tragis dari mereka yg membuang
kesempatan anugerah Tuhan, sebagai konsekuensinya mereka semua tidak dapat
masuk tanah Kanaan , negeri yg Tuhan janjikan berlimpah susu & madu.
Ironi bagaikan mati dilumbung padi
terjadi dalam umat Israel, mereka mati dalam kelimpahan berkat dan pimpinan
Tuhan.
Ajar
kami menghitung hari kami adalah desakan bagi kita untuk tidak membuang percuma
tahun kemurahan. Tuhan.
Aplikasi:
Fakta
sejarah tidak membantah bahwa: Pengenalan
kita kepada Tuhan; Hubungan pribadi dengan Tuhan; Sikap hormat dan penyembahan
kepada Tuhan; Loyalitas pelayanan kepada Tuhan tidak dapat diukur dari sebarapa banyak kita menikmati mujizat
Tuhan. Walaupun dengan intenstas melihat mujizat Tuhan setiap hari tidak otomatis menjadikan manusia menjadi
semakin baik, bertumbuh menjadi dewasa imannya, tahu berterima kasih, apalagi
melayani Dia dengan benar.
Melihat mujizat setiap hari hidup dalam kemurahan
berkat Tuhan, dalam pemeliharaan Tuhan yg sempurna tidak menjamin KUALITAS
spritual kita bertumbuh semakin dewasa,
atau loyalitas pelayanan menjadi semakin baik.
Mereka
yg diberkati Tuhan secara materi tidak selalu menunjukkan KEDEKATAN RELASINYA
dengan Tuhan. Atau KECINTAANNYA pada Tuhan
Mereka
yg hidup makmur secara materi, berkelimpahan tidak selalu menunjukkan sebagai
orang yg HIDUP TAAT PADA FIRMAN TUHAN.
Kedewasaan
rohani tidak dapat diukur dari seberapa
banyak yg telah kita dapatkan dari Tuhan tetapi berapa banyak buah yg kita
hasilkan, atau kemurnia pengabdian kita
pada Tuhan.
Jadi jangan
ngikut orang Yahudi yg setiap hari minta berkat: mujizat setiap hari.
Israel telah
membuang KESEMPATAN EMAS BERJALAN BERSAMA TUHAN
Israel tidak
mengalami KEMAJUAN IMAN Bahkan mereka semua MATI MUDA TIDAK BERGUNA / SISA-SIA.
Apa
artinya mengikut Tuhan selama 40 tahun kalau hanya bertumbuh menjadi SEMAKIN
TUA secara jasmani tetapi tidak mengubah kita menjadi semakin DEWASA.
2.
Ajarilah kami
manapaki tahap kehidupan sampai akhir (KRONOS)
Kemana arah tujuan hidup
kita ditentukan dari pilihan kita hari ini
Perjalanan keluar dari Mesir bukanlah wisata bencana padang gurun,
tetapi perjalanan menuju tanah Kanaan yg berlimpah susu dan madu.
Sesungguhnya Allah tidak merencanakan mereka mati sia-sia dipadang
belantara , tetapi mencapai kehidupan yg berakhir dengan kemuliaan dan
keabadian. FINISHING WELL (Mencapai garis finis dengan baik)
Kronologi
kehidupan Musa terbagi dalam 3 tahapan:
1. Pengalaman hidup 40 tahun
pertama : I AM SOMETHINGS
2. Pengalaman hidup 40 tahun
kedua : I AM NOTHING
3. Pengalaman hidup 40 tahun
ketiga : GOD EVERYTHINGS
Konsep
berpikir PL adalah cara Tuhan memperkenalkan diriNya dari yg kelihatan meningkat pada yg tidak kelihatan
(kekal), dari perkara materi menuju
rohani. Dari ketaatan melakukan perintah
Tuhan menuju pada kasih pada Tuhan. Kanaan itu adalah lambang dari
kehidupan kekal yg sesungguhnya dimasa depan, Kanaan dengan segala kemakmuran
materialnya bukanlah tujuan akhir dari kehidupan. PB mengubahkan cari berpikir
yg jasmaniah menjadi rohaniah. TY tidak mengajarkan berkelimpahan dalam kerajaan
duniawi tetapi kerajaan Allah.
Allah
tidak merencanakan perjalanan 40 tahun berputar-putar dipadang gurun, karena
idealnya perjalanan dari Mesir ke Kanaan cukup memakan waktu 11 hari atau
paling lama 40 hari.
Rancangan
pembebasan Tuhan atas umatNya adalah usaha Tuhan untuk mengembalikan umatNya
pada hakekatnya sebagai penyembah Allah dan menjadi saluran berkat bagu bangsa
lain.
Musa
mengeluhkan satu generasi pemberontak pada tahun terakhir sebelum memasuki
Kanaan, karena cara kerja Tuhan sangat konsisten dengan firmanNya untuk
menghukum tanpa ampun semua orang tanpa kecuali yg memberontak padaNya.
Allah
tidak dapat kompromi dengan dosa Israel, tidak ada kompromi, tidak ada
toleransi, karena Tuhan tidak akan kehabisan cara untuk membawa umat mencapai rencanaNya.
Generasi Musa gagal (tidak ambil pusing)
digantikan oleh generasi Yosua & Kaleb.
Perhatikanlah
bahwa rancangan Tuhan tidak dapat dihalangi atau dirusak oleh apapun dan
siapapun. Tidak peduli Musa yg diutusNya. MUSA tidak boleh masuk tanah perjanjian
Tuhan
hanya mengijinkan Musa untuk MELIHAT Kanaan tetapi tidak memberikan kesempatan
untuk MANGINJAKKAN KAKI di Kanaan.
Ulangan: 34 : 4
Dan berfirmanlah TUHAN kepadanya:
"Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan
Yakub; demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu. Aku
mengizinkan engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan
menyeberang ke sana.
Apa
dosa Musa yang pantas dihukum Tuhan ? Musa menista nama Tuhan dengan sikapnya
yang lepas kendali di hadapan Tuhan ( Bilangan 20 : 12 ). Tuhan menghukum Musa
dengan tidak memperbolehkan dia masuk ke tanah perjanjian.
Bilangan 20:12
Suatu penderitaan yang luar biasa, seolah ia sama
saja dengan umat Israel generasi pertama yang gagal masuk tanah perjanjian
tersebut. Walaupun ia tidak bisa
masuk tanah perjanjian, ia masih dipercaya memimpin sampai ke perbatasan.
Mengapa
mereka gagal mencapai Kanaan?
Ulangan 14:11-12.
TUHAN berfirman kepada
Musa: "Berapa lama lagi bangsa ini menista
Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak
mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang
Kulakukan di tengah-tengah mereka!
1.
Menghina pribadi Tuhan
2.
Tidak mau percaya Tuhan
Kenalilah penyebab kegagalan hidup
Kegagalan terbesar seringkali bukan disebabkan karena KEADAAN
DIRI, KAPASITAS, BAKAT, PENGALAMAN, KETIDAKMAMPUAN keterbatasan, bukan karena
Tuhan tidak mengasihi, atau Tuhan tidak bekerja, atau Tuhan tidak menyertai
kita tetapi PILIHAN SECARA SENGAJA/SADAR TIDAK MAU dipimpin oleh Tuhan. ALLAH mencari orang yg MAU
dipimpin dalam rencanYa sampai akhir
bukan orang yg MAMPU dengan VISI dan cita-cinya sendiri.
Paulus
menggunakan kata mengahiri pertandingan yang baik. (FINISHING WELL)
II
Timotius 4 : 6-8
Aplikasi:
Kekristenan
tidak mengajarkan langkah awal yg menentukan, selanjutnya terserah anda, karena
HARI DEMI HARI, day by day, adalah perjalanan hidup yg harus konsisten berjalan
bersama Tuhan.
Perjalanan
hidup
bersama dengan Tuhan bukanlah perjalanan istimewa yg otomatis
menghantarkan
kita mencapai Kanaan secara gratis tanpa membayar harga. Kita tidak akan
mencapai garis finis jika tidak memulai hidup hari ini dengan serius
mengenal PribadiNya, jika kita tekun mempelajari FirmanNya hari demi
hari.
3.
Ajarilah kami
menambahkan kualitas hidup secara efektif (HORA)
Bagaimanakah spiritualitas
kita kepada Tuhan menjadi berkualitas dan efektif untuk kemuliaan TUhan dan
kebaikan sesama
Bangsa Israel hidup tidak BERKUALITAS, MATI MUDA dan
TIDAK BERGUNA
Mazmur 90 : 10
Masa (DURASI) hidup kami tujuh puluh tahun
dan jika kami kuat delapan puluh tahun.
Hidup dan mati
memang ditangan Tuhan, kita tidak tahu takdir kematian tetapi manusia memiliki potensi besar untuk menambah durasi umurnya
dengan pola hidupnya.
Durasi hidup selama 70 tahun atau 80 tahun
bukanlah KESIMPULAN batas USIA MAKSIMAL manusia pada generasi Musa. Karena Musa sebagai penulis telah
membuktikan bahwa ia punya usia jauh lebih mulia dengan kondisi phisik masih
prima.
Ulangan 34 : 7 Ketika ia mati matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang
Jadi
mati pada usia 70 tahun tergolong mati muda.
Dalam doanya
Musa hendak menyatakan kerinduannya bahwa: seharusnya kami dapat hidup lebih
lama, melakukan pekerjaan lebih mulia, beribadah pada Allah yg benar tetapi sekarang
menanggung murka
Allah sehingga harus mati lebih cepat dipadang gurun.
Pernyataan
Musa bukan justifikasi usia untuk generasi sekarang ini namun Justru hendak
menjelaskan kematian orang Israel dipadang gurun tergolong relatih masih muda, artinya:
seharusnya jika kita berpeluang melakukan perkara yg jauh lebih baik, hidup secara , dapat lebih sehat, lebih
kuat, lebih berkualitas, lebih panjang umur dan lebih bermanfaat.
a.
Secara
jasmani: Konsumsi makanan
sehat: orang Yahudi mengatur sangat ketat cara
makanan sesuai dengan
hukum Torat. Tapi ada juga yg rakus. Manusia sekarang omnivore (semua
dimakan). Bil 11 :4-5, 33 exp. Oksigen P Gilyang AWET MUDA dan Tetap segar
bugar di usia 90 th.
b.
Secara
rohani: Berelasi dengan Tuhan secara sehat
Ketaatan
melakukan perintah Tuhan adalah bahasa yg paling sederhana dan mudah
dimengerti.
Adam tidak
dilahirkan langsung cerdas dan dewasa, makanya struktur kata yg dipakai Tuhan
juga tampak kekanak-kanakan ( dilarang makan buah).
Kejadian
2 :16-17
Israel adalah
bangsa budak yg terpola dengan cara Mesir bahkan sampai tidak mengenal lagi
nama Allahnya. Keluaran 3 : 13-14 Sehingga Allah mendidik dengan cara mentaati
perintah. Persoalannya bangsa Israel : EGOIS, SAYANG DIRI , MAUNYA UNTUNG,
SENANG, DIBERKATI Bukan mencintai Tuhannya.
PL Mengajarkan Kataatan melakukan
perintah supaya mendapatkan imbalan atau upah , dasarnya adalah apa yg akan
mereka dapatkan, motivasinya mendapatkan sesuatu dari Tuhan sebaliknya Allah
akan menjadi HAKIM jika mereka tidak taat: hukuman atau kutuk namun Gereja dalam PB mengajarkan MELAKUKAN DENGAN
HATI YG BENAR, standarnya adalah kasih kepada Allah.
Dasarnya
dari hati yg mengasihi Allah
Hal
berarti MENGUBAH CARA PANDANG KITA dalam berelasi kepada Tuhan dan sesama.
Spritnya bukan lagi MENDAPATKAN KEUNTUNGAN tetapi MEMBERIKAN
PENGABDIAN/PELAYANAN, Tujuannya BUKAN LAGI KANAAN tetapi Yerusalem Baru, langit baru dan bumi baru,
Peranan
gereja yg jauh lebih penting dari
sekedar memberikan formula hidup diberkati secara materi, murah sandang pangan
papan, seger kewarasan. Bukan itu tidak penting tetapi jauh lebih penting dan
yg paling utama gereja harus berperan serius memindahkan hati umat pada kerajaan
Allah bukan mengajak umat untuk semakin mencintai dunia dan membangun kerajaan
dunia.
Dengan
hati yg didasari kasih kepada Allah, KITA TIDAK AKAN terus menerus meminta apa
yg kita harapkan, kita tidak memaksa
Tuhan untuk menuruti keinginan, MENCUKUPI kebutuhan dan MENJAWAB DOA,
MEMECAHKAN PERSOALAN KITA. Namun apapun yg terjadi kita SELALU PERCAYA bahwa yg
Tuhan kerjakan dalam diri kita adalah PASTI BAIK dan membawa kita pada
kehidupan kekal.
Sehingga
Musa dalam kesimpulan diawal doanya berkata:
Tuhan
Engkaulah tempat perteduhan kami yg kekal Mazmur 90 : 1-2
Kemana
arah dan tujuan hidup yg akan menentukan masa depan anak cucu dan keturunan
kita ditentukan oleh seberapa kuat kita berelasi dengan Tuhan. Hidup untuk
kepentingan Tuhan saja, hidup untuk kemuliaan Tuhan saja.
Aplikasi:
Tuhan
tidak melarang kita memberikan apa saja yg kita miliki, mempersembahan apa saja
yg kita punya, Tuhan tidak melarang kita berprestasi dalam pelayanan tetapi
jika kita melakukan bukan atas dasar KASIH KEPADA TUHAN maka nilainya hanya
angka matematis yg diberikan manusia.
Hanya
DUA JEMPOL tangan manusia dan penghargaan manusia saja
Dalam
rentang waktu hidup yg masih tersisa seharusnya kita dapat melakukan seluruh
perbuatan, perkataan, pujian penyembahan, doa pelayanan dan seluruh pengabdian
kita kepada Tuhan jauh lebih baik dari kemarin karena dasarnya bukan lagi APA
YG AKAN SAYA DAPATKAN, atau apa yg Tuhan mau berikan tetapi APA YG DAPAT SAYA
LAKUKAN untuk Tuhan, apa yg dapat persembahkan untuk Tuhan.
Untuk
memulai setiap hari jangan risaukan KEIINGINGAN, KEBUTUHAN, dan PERSOALAN
PRIBADI, atau sederetan daftar permohonan berkat materi yg akan kita ajukan
dalam doa.
Tetapi
mulailah melangkah DGN sukacita karena kita dapat berelasi dengan Tuhan, Jika
kasih kita kepada Tuhan sudah TIDAK MUDA LAGI, tidak ON FIRE maka mulailah
setiap hari dengan berdoa TUHAN BERIKAN saya HATI YG MENGASIHI ENGKAU, Tuhan
kobarkanlah cintaku kepadaMu. Tuhan segarkan kembali kasihMu dalam hidupku.
Kasih
yg sejati itu TIDAK SELALU MEMINTA tetapi SELALU PERCAYA KEPADA TUHAN.
Kesimpulan
: Ajarlah kami menghitung hari-hari kami adalah:
1.
Kita manfatkan secara efekti kesempatan hidup bersama
Tuhan.
2.
Kita upayakan hidup kita mencapi garis akhir dengan
baik (finishing well)
3.
Kita berikan semua yg terbaik bagi Tuhan dengan kasih
yg murni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar